Pondok Sedap Malam: Spesial Kepiting Lada Hitam

Tanggal 21 Agustus kakak gue mau merayakan ultahnya (ultahnya sih bukan tgl 21) di sebuah resto baru namanya Pondok Sedap Malam di daerah Kelapa Gading Permai. Kami kesana ber 6 pake Kijang (ternyata iklan mobil Kijang itu 10% bohong, 90% dusta soalnya kami ber 6 tambah 1 supir aja udah kesempitan, apalagi ditambah aa', teteh, kakek, nenek, tetangga, Megawati,Taufik Kiemas,Farid Harja, Mario Bros, Pavarotti.....).Kita sampe sana kira2 jam 1 siang, mulanya pas ngeliat lokasi dari resto tsb saya agak ragu, soalnya udah beberapa usaha rumah makan yang menempati barisan yang sama beberapa waktu sebelumnya terpaksa pindah/ gulung tikar karena lokasi yang gak strategis (di pintu keluar kelapa Gading ke arah Jl. Perintis Kemerdekaan, sedangkan Kelapa Gading sendiri adalah kota makanan, bisa diasumsikan kalo orang keluar dari Kelapa Gading sudah pasti kenyang). Oke, akhirnya kami sampai disana, parkir penuh, terpaksa parkir agak jauh dikit. Di depan resto terpampang banner dari kain yang besar bertuliskan nama restoran ini. Di bagian teras kanan resto terdapat pelayan2 dan koki memakai seragam berwarna hijau flourescent sedang sibuk menyiapkan makanan di dapur(FYI, dapur diletakkan di bagian teras kanan), sementara icebox2 berisi ikan2 berada di sisi dapur (mungkin kita bisa milih ikan sendiri ya?). Sedangkan di bagian kiri teras terdapat meja2 yg pada saat itu tidak dipakai (mungkin ini disiapkan utk pelanggan yang mau makan di luar).Kami masuk ke dalam resto yang ber AC itu, dekat pintu masuk di bagian kanan terdapat kasir, sebelah kasir terdapat "lubang" untuk menaruh kertas pesanan dan mengambil pesanan makanan untuk diantar ke meja oleh pelayan yang menghubungkan dengan dapur (diatas lubang itu terdapat kaca sehingga dari dalam restoran pun dapat melihat apa yang terjadi di dapur. Masih sederet dengan itu, ada wastafel utk cuci tangan, disebelahnya lagi kayaknya toilet (sorry gak gitu perhatian). Nah, dari tadi gue selalu cerita bagian kanaaan terus, bagaimana bagian kirinya? sudah tentu.... meja2 makan :D. Gue bukan arsitek atau pun ahli tata ruang, cuma elo bayangin aja kalo resto itu lagi membludak oleh pelanggan, nah ada pelanggan2 yang mo antri bayar, pelayan yg mo ngambil pesanan, pelanggan baru yang mo masuk ke resto tersebut, semuanya itu....... berkumpul di dekat pintu masuk (lihat lagi keterangan diatas dimana "lubang dapur", kasir, dan pintu masuk berdekatan).Akhirnya kami memilih untuk deket duduk deket kaca yang menghadap ke arah depan resto. Satu hal yang disayangkan dari resto ini adalah pada saat itu banyak lalat di dekat meja kami. Beberapa saat kemudian pelayan datang untuk menanyakan pesanan kami, saya menanyakan apa yang enak disini, sayang sekali saya kurang menangkap kata2 yang diucapkan si pelayan (cepet banget ngomongnya ampe gue bengong) dan juga tidak melihat secara jelas tulisan diatas kasir "WELLCOME Pondok Sedap Malam Spesial Kepiting Lada Hitam" (gue gak salah tulis, suwer deh!) jadi gue gak mesen kepiting lada hitam. Kami memesan: gurame goreng, kepiting goreng tepung, cumi bakar, bawal bakar, udang saus padang, sayur asem, toge. Sambil nunggu makanan dateng, saya mengambil beberapa foto, ngobrol2, sambil memperhatikan para pelayan yang ternyata.... hmm.... kok agak2 kebanyakan ya?Oke gak lama kemudian makanan dateng. Udang saus padangnya.... hmmm, enak, saus padangnya bener2 enak, lebih spicy dibanding dengan yg di muara angke. Bisa dibilang kalo gak sempet ke muara angke, bisa kesini utk mengobati rindu saus padang. Gurame-nya garing, enak, sayang kurang gede :D. Bawalnya gak isitimewa, tapi bener2 matang (gak seperti ikan bakar di dekat Plaza mandiri, bagian luar gosong, bagian dalam gak matang). Kepiting soka goreng tepungnya enak juga, disajikan tanpa cangkang lho. Gue gak makan sayur asem dan toge-nya..... tapi kata kakak gue sih enak.Yah mudah2an si pemilik resto dapat meningkatkan pelayanannya dengan memperbaiki hal2 yang sudah gue sebutkan.O iya, mengenai harga...gue gak bisa nyebutin.....abis........gue ditraktir sich! =))