Wednesday, December 22, 2004

han-guk eumsik 3: bibimbap, tteokbokki, rabokki

tiga jenis makanan kali ini!
tentu saja, makanan dalam seri han-guk eumsik ini adalah makanan2 yg mudah didapat di warung kimbap manapun, alias warteg-nya korea.

bibimbap

menjelaskan tentang bibimbap sebetulnya gampang aja. ini isinya nasi dan sayur2an, biasanya ada yang pakai telur, ada yg pakai daging suwir, ada yg pakai tuna suwir, atau tuna mentah potong dadu. lalu dicampur dengan saos merah gochujang (red peper paste), seperti yang pernah kita baca di artikel dolsotbap. persis deh. sesuai namanya, bibim berarti campur, dan bap berarti nasi. jadi nasi campur deh.. aduk2, lalu jadi! santap, nyam!

tteokbokki

tteokbokki itu adalah tteok yg dicampur saos merah. saos ini bikinnya pakai gochujang juga. tapi diencerkan plus dicampur kecap asin, sehingga seperti kuah yg pedas dan sedaaap. oya, tteok tidak selalu berasa manis seperti yg pernah dibahas di artikel ini. tteok artinya adalah rice cake atau tepung beras yg dibuat adonan lalu dicetak sesuai selera. di dalam gambar di atas, tteok terlihat dipotong2 memanjang dan bentuknya seperti silinder. ada juga yg seperti lontong mini. seperti biasa, tteokbokki dicampur sedikit sayuran (kol dan wortel) dan telur rebus.

rabokki

masih inget ramyon di han-guk eumsik 1?. ramyon adalah mie. jadi, kalau lihat namanya, campuran ramyon dengan tteokbokki melahirkan rabokki, hehehe. menurut gue sih lebih enak rabokki, karena nggak bosen makanin tteok yg mirip lontong padat kecil2 itu. dengan dicampur mie, makan jadi lebih lahap.

tteokbokki dan rabokki punya kesamaan campuran. selain dicampur sayur dan telur rebus, warung kimbap biasanya juga menyediakan pilihan menu dengan keju! waah yang ini sedap sekaleee! rasa pedas saosnya itu dikasih keju! buat yang mau coba2 bikin rabokki, resepnya ada di sini.

cari/bikin tteok

tapi kalau di indonesia, di mana cari tteok, ya? hehe.. kali boleh diganti lontong. tapi lontong kurang padat. kalau mau sih bikin tteok sendiri, dengan tepung beras, diuleni lalu adonan dibentuk panjang2, lalu dipotong2, dan direbus.
ini contoh gambar orang2 yg lagi bikin tteok:



image courtesy of:
http://www.jongrokimbap.co.kr
http://mm.intizen.com/usr/5/s/5soo/7/
http://www.chungnam.rda.go.kr/

Wednesday, December 15, 2004

bonjuk: restoran bubur!

--> dibaca: bon-juk

restoran bubur ini dulu pernah gue bilang ke si ken, akhirnya gue mampir situ lagi berdua. kenapa berdua? krn mangkok buburnya gede amat bok, harus makan berdua biar bisa habis. mana harganya 6000-8000 won, 2 kali lipat harga makanan warung kimbap. jadi pas kalau dimakan berdua.


nih gue iseng amat motret si mbak kasirnya.

beginilah interior restoran bonjuk ini. mereka selalu buka kecil2an aja. maksudnya restorannya kecil aja, cuma muat mungkin 20-an orang aja, tapi punya cabang di mana2. ide mereka menata interiornya boleh juga.


beginilah si bubur di mangkok besar! lengkap dengan (dari kiri ke kanan) acar lobak putih berkuah sedikit manis gak jelas (rata2 orang korea suka ini, tapi gue belum pernah ketemu orang indonesia yg mau menyentuh acar jenis ini), sambal cabe gerusan tapi nggak asin, daging suwir, dan kimchi (of course ini pasti ada!). bubur yg kami pesan ini bubur udang, yg berisi sayuran potong kecil2 plus udang kupas kecil2. waktu ke sini sebelumnya, kami pesan bubur tuna. isinya juga sayur potong kecil2 plus tuna suwir. yg sapi juga gitu, sayur plus sapi suwir. ada yg bubur sayuran aja.


setelah selesai makan bubur, kita dikasih dessert berupa mesilcha, cha berarti teh. mesil adalah buah sejenis plum tapi kecil ukurannya seperti kurma, dan disebut juga chinese date (kurma cina). rasanya manis banget. tapi yg di bonjuk ini enak, nggak kemanisan. kalau yg di mesin kopi biasanya manis banget.


sekian cerita tentang bonjuk. enak didatangi kalau lagi nggak lapar2 amat tapi lagi kedinginan. jadi hangat dan nggak terlalu kenyang (karena makannya berdua hehehe) - warning: makan berdua ini hanya direkomendasikan untuk orang2 kurus dan kecil. walaupun gue pernah sih (jaman gue masih ndut dan gembul) lagi laper diajak ke bonjuk trus makan semangkok habis. padahal itu siang2 panas :D

coba kalau ide ini diterapkan di indonesia. bubur tradisional indonesia semacam bubur ayam, bubur sumsum, dan bubur2 lainnya dijadiin satu restoran bubur kecil dan cute macam begini, maka harga yang lebih mahal pun bukan masalah kan ;) misalnya kita beli nasi goreng telor seharga 3000 rupiah, lalu kita jualan bubur beginian harga 6000-8000 rupiah, pasti masih rame pengunjung, hehehe.

oya, lalu.. bagaimana dengan rasanya si korean traditional porridge ini? masih kalah jauh dari bubur ayam lah!