Tuesday, March 30, 2004

hobi makan daging?

si yeni dan teman-temannya nggak pernah makan di kantin kampus. misalkan makan pun, jaraaang sekali. dia lebih sering masak sendiri. gue heran kenapa. bukannya makanan korea sehat-sehat tuh? kalau gue tanya ke teman-temannya, mereka bilang "makanan korea pedas-pedas, kita pada gak tahan, apalagi kimchi." oo begitu toh. itu pikiran gue.

suatu hari habis main badminton sama mereka, gue tanya dia. kata dia "males ah, di situ kebanyakan sayur, dagingnya cuma sedikit." aseli gue lebih kaget sama jawaban dia. orang-orang asia tenggara nggak suka makanan korea memang banyak. karena pedas dan asamnya. tapi ini kok alasannya lain sendiri? padahal gue justru senang sama makanan korea, soalnya banyak sayurnya. jarang banget kantin kampus pasang lauk daging semua. misalnya daging semua pun, at least ada kimchi. rata-rata dari 4 jenis lauk pasti 1 itu kimchi, 1 daging, dan 1 sayur, dan 1 lagi.. campuran sayur-ikan atau sayur daging atau sayur-mie.

kemaren gue ketemu mereka lagi di tempat fastfood di kampus. gue lagi mau beli sandwich. dia lihat gue pegang-pegang sandwich tuna. terus dia bilang "eh ati-ati lho.. yg ini isinya bukan daging, yg isinya daging yg ini.." kata dia sambil nunjukin sandwich ham. hlaaa! ini orang maniak daging banget yeee. terus gue bilang "kalo gue justru malah harus beli yang ini dong.. soalnya yg itu kan isinya ham, gue gak makan babi." dan dia cuma manggut-manggut aja dengan tampang rada heran "ooo..".

terus gue (bareng chinmi) pesan ramyon keju (huahaha.. sama aja ya dgn indomie keju) dan makan di situ. mereka makan di situ juga. eh tau-tau si chinmi nyeletuk "tuh si yeni makan burger masak sayurnya dikeluarin semua dulu, baru dimakan." gue jadi tengok-tengok gitu ke meja di belakang gue. tambah lagi deh gue heran balik ke dia "wah wah wah.. bener-bener maniak daging.." (sambil yakin berpikir bahwa yang dia beli itu pasti burger babi, bukan burger udang giling).

padahal, kalau kita nggak makan sayur sama sekali, dari mana mau dapat serat? yah gue berharap orang-orang kayak si yeni itu masih mau makan buah berserat tinggi (misalnya apel) atau minuman berserat tinggi seperti minuman aloe (lidah buaya) yg cukup umum ada di korea. bahkan kadang-kadang gue pikir.. dengan rajin makan kimchi (sawi/kol) atau salad pun tidak banyak memberi asupan serat yg cukup. karena gue pernah nyobain quiz kesehatan untuk mengecek apakah serat kita sudah cukup atau belum. sepertinya belum cukup hu hu hu..

kalau ada yg mau quiznya, bisa klik di sini aja...

mungkin gue harus kembali ke jaman gue masih jadi sapi, sering banget beli lettuce (kol yg ada di dalem burger itu lho) dan tiap pulang sekolah dulu selalu kremus-kremus di depan kulkas kayak sapi.. yah, lagi-lagi masih jadi anak kost, nggak punya kulkas.. gimana yah caranya menyimpan sayur supaya tetap segar? di kamar mandi? di kisi-kisi jendela biar kena angin dingin dari luar?

ditunggu komentar teman-teman ;)

Monday, March 29, 2004

kincir angin....

Hari Sabtu kemarin, Ken mengajak Hikaru untuk makan di sebuah resto Belanda di Cikini dengan nama....
hmmm... sebentar... kalo ndak salah : Het Binnenhof. Ketika saya sampai di pelataran parkir, terlihat di
sebelah kanan dari resto tersebut terdapat sebuah toko peralatan foto dan studio foto.
Di atas resto tersebut ada sebuah patung kincir angin dan di bagian depan terdapat sebuah tungku
besar dan tumpukan kayu bakar yang cukup tinggi (hmmm lovely, tidak setiap hari dan tidak setiap
resto memberikan pemandangan seperti ini).
Lalu masuklah saya ke dalam resto tersebut, saya melihat dindingnya dihiasi oleh beberapa karya fotografer
yang kayaknya resto ini juga berfungsi sebagai galery foto (hmm, apakah yg diujung itu foto Marcella
Zalianty? boleh saya colong untuk menggantikan foto ibu Megawati di kamar saya? hehehehe just kidding). Penerangan yang diberikan menggunakan lampu2 bohlam kecil
berwarna kuning. Suasana cukup sepi, ketika saya datang yang mengisi meja hanya Hikaru dan seorang temannya.

hikaru : sebenarnya bukan cuma gua ama temen gua waktu si ken dateng, tapi ada satu meja yang letaknya sedikit tersembunyi, disitu ada ce cantik lagi duduk sendirian. Waktu si ken dateng, dia buru-buru pergi. ah iya..sepertinya restoran ini juga promosi negara belanda deh. soalnya ada brosur2 kecil yang ditaro di deket meja2. kincir anginnya banyaaak...pengen ngambil 1 deh :(

But, that's ok, saya rasa tempat ini cukup bagus untuk melepas stress sambil melihat-lihat foto (coba bandingkan
jika anda makan di food court yang rame, pelayan terlihat terburu-buru, dst dst). Tapi ada satu hal yang
sangat mengganggu makan siang saya di resto tsb: TV.
Saya datang hampir pukul 12 siang, dan anda tahu yang ditayangkan stasiun TV Indonesia jam 11-13? jawabannya:
coba tanyakan ke Hikaru, sedangkan saya sendiri sangat sangat bersyukur membelakangi TV itu. hehehe.

hikaru : iya...gak asyik acara TV nya. tapi pelayannya baik, ngasih remotenya langsung, jadi kita bisa mindahin ke cenel mana yang kita suka.

Ketika saya datang, ternyata hikaru dan temannya sudah memesan minuman. Saya memesan teh mint (saya ingin
membandingkan teh mint resto ini dengan teh mint yg saya rasakan di resto timur tengah), untuk appetizer
saya pesan bitterballen (waktu itu saya salah sebut : 'biterbolen', tapi dikoreksi oleh waitress: 'biterbalen'.
well, itu sebuah nilai plus untuk service: pelayan tahu mengenai apa yang disajikan). Ketika saya bingung
memilih apa yang akan saya makan, Hikaru menanyakan ke waitress apa yang sering dipesan di resto tersebut,
dan pelayan menjawab : wiener (bener gak sih nulisnya?), lalu saya pun memesan Wiener (Good job Hikaru,
why didn't I think of that, bertanya apa yg menjadi menu andalan resto ini). Waitress pun menanyakan apakah
saya mau pake fries atau puree, karena saya sering makan fries... why don't we try.. puree :D.
Hikaru pun memesan medium pizza supreme, sedangkan temannya memesan lasagna. Karena ini resto belanda,
maka saya gak bisa memberikan nilai buruk jika pizza dan lasagna-nya kurang enak (pizza dan
lasagna masakan itali bukan belanda, dan perlu diingat andaikan ada yang protes pun,
bisa saja -kalau saya pemilik resto tsb- saya akan memberi argumen bahwa pizza & lasagna itu a la resto saya hehehe).

hikaru : gua mesen lemon squash (kesukaan gua sih) lebih enak, lebih banyak, dan lebih mahal dari lemon squash pizza hut. temen gua mesen milkshake chocolate. mungkin karena gua gak suka milkshake, gua bilang gak enak, tapi temen gua sih bilangnya lumayan lah.

Oke, tak lama kemudian, datanglah waitress membawa segelas air panas, beserta tempat gula dan teh celup.
lalu saya coba membuat dan meminum teh itu.
hmm kaget juga, karena rasa mint-nya justru seperti yang
saya cari2, agak cool mint. Walaupun setelah itu, saya tetap lebih menyukai teh mint tanpa ada rasa cool-nya.
coba saja anda buat sendiri di rumah, masukkan banyak helai daun mint di dasar poci teh anda, baru anda seduh teh
di dalamnya.

beberapa saat kemudian, datanglah lasagna (saya tidak mencobanya, sekali lagi tanyakan hikaru dan temannya).
Dan juga Bitterballen dengan saus mustard. hmmmm kecil2... yah namanya juga bitterballen, kalo gede namanya kroket.
ketika saya menusuk bitterballen itu dengan garpu, ternyata kulitnya crusty jadi remuk (gak seperti bitterballen yang
biasa saya makan yg menyerupai kroket mini) hal ini membuat saya berhati-hati untuk mengambil mustard menggunakan
bitterballen itu (takut nyemplung ke dalam tempat mustardnya hehehe). Bisa disimpulkan bahwa antara kulit bitterballen
dan isinya tidak saling menempel.
Nah, akhirnya datang juga si Wiener. Wiener ternyata adalah daging yang cukup luas dan dimasak menggunakan kulit bitterballen.
hmm yummy, ada salad paprikanya juga. sambalnya adalah sambal fastfood (itu lho sambal merah gelap pekat yang
anda peroleh dengan memencet tongkat besar dan keluar sambal tersebut dari kran jika anda makan di resto fastfood fried chicken)
Dan yang terakhir muncul adalah: pizza.
gak nyangka, ternyata resto ini menghadirkan thin pizza. enak juga, gak mengecewakan.
so, overall... makanannya enak, gue kekenyangan, untung gak muntah. service bagus,
suasana juga enak (kecuali TV-nya!) and the waitresses kinda...... cute =P~ (uhmmmm, yg terakhir kayaknya
jgn dimasukin penilaian hehehe)

hikaru : bitterballen itu seperti kroket, tapi yang ini kulit dan isi tidak nempel. tapi kalo gua rasa sih, lebih enak kroket buatan indonesia. lasagnanya? hmm....kalo dibandingin pizza hut (again) gua lebih suka yang ini. kalo pizza nya enak. dibandingin lagi ama pizza hut, gua lebih suka yang ini. tipis dan banyak toppingnya. oh iya, lasagna dan pizza nya jadi lebih enak kalo dimakan bareng sambel wiener-nya si ken. ya berhubung si ken kepedesan, dia gak nolak sambelnya gua minta :D kulit wiener nya mirip kulit bitterballen, dan dagingnya....alot tenan. si ken blom sempet makan dah gua berantakin :D butuh waktu sekitar 5 menit buat motongnya (itu gua loh..soale gak biasa make garpu dan pisau..maklum..ndeso :D) Btw, waitresses cuma 1. untung restonya sepi, kalo rame ken barangkali ikut membantu melayani tamu2 untuk membantu waitress yang cute tersebut :D huehehehe ...

bilang keju,
Kentut Ijo

PS: gambar lasagna sengaja saya balik, biar keliatan tulisan resto-nya. jadi jangan protes yaa....

Sunday, March 28, 2004

Rumah Makan Seulawah

rm seulawah
Pernah makan masakan Aceh? Sebelumnya sih gua pernah makan mie Aceh, rujak Aceh, dan nasi goreng Aceh. Di rumah makan ini juga ada makanan2 di atas, tapi waktu kami (me and my friend) dateng lagi gak ada. Jadinya kami mesen gule ikan hiu (8K), kare kambing (8K), nasi putih (2.5K), dan es timun (3.5K).
makanan  es timun

Ikan hiunya disajikan dalam potongan2 kecil, yang gua dapet sih 3 potong. Rasanya agak asem, kalo gua bilang sih mirip2 gulai asam (tau gak gulai asam?), tapi gulai asam yang gua kenal warna kuahnya merah dan rasanya tidak seasem ini. Tapi yang pasti sih enaak :D (mungkin karena gua laper sih :p).

Kari kambingnya juga enak, tapi gua sih lebih suka ama kuah gulai ikan hiunya. Kata temen gua, masakannya sudah disesuaikan untuk lidah orang Jakarta, soalnya kurang pedes. Kari kambing yang Aceh yang biasa dia makan jauh lebih pedes dan kuahnya lebih merah.

Sayurnya gratis, sambelnya juga. Sayurnya itu daun pepaya rebus, ada bunga pepaya nya juga. Pahit deh, tapi enak loh kalo dimakan bareng gule ikan hiu dan kari kambingnya. Es timunnya manis bahkan terlalu manis bagi gua, timunnya gak diblender, tapi di...kalo istilah gua, dikerok (gua gak ngerti disini bilangnya apaan). Tapi yang pasti enak diminum apalagi kalo udaranya panas, seger.

Setiap Jum'at, rumah makan ini menyediakan nasi biryani. Katanya nasi biryani itu mirip2 nasi uduk (kalo istilah gua sih nasi guri/nasi lemak). Trus ada roti jala juga, waah sudah lama gua gak makan :( well sekarang gua tau harus kemana kalo mo makan roti jala ;) Di menu juga tertulis ikan kayu, ikan tumis, kuah pli'u, asam ke'eung, dan timphan/pulud. Ada yang tau gak ini semua apaan? gua baru liat menunya nih :D jadi gak bisa nanya ke yang jual :p Wah ternyata ada urab juga (:p~).

Suasananya sih biasa aja. Seperti rumah makan padang pada umumnya, dan yang pasti tidak se-wah resto Sederhana atau Garuda, yang pasti banyak lambang PKS :p Letak rumah makan ini di jalan Bendungan Hilir Raya no 3 (telp. 9254921), depan RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat.
ruangan1  ruangan2

Friday, March 19, 2004

How To....."menilai Resto/Cafe & Their makanan & minuman"

jadi begini ceritanya, kita sering makan dan minum dimana aja, dan banyak yang bilang
"disini enak, disana tidak, dimana-mana perutku mulas..." kok kayak lagu ya... hehehe......
tapi ternyata definisi tiap orang beda2, begitu pula taste/selera orang. Ada seseorang
yang pernah bilang suatu makanan enak banget, dan setelah saya coba... what is this?
pre-historical soup??
Dan begitu pula sebaliknya, apa yang kita suka, belum tentu orang lain suka juga.
hmm mulai darimana ya?
mungkin dari resto/cafe -nya dulu:
Resto dan Cafe sulit dibedakan kalau anda tinggal di Indonesia, makanya saya
anggap Resto dan Cafe adalah suatu benda yang sama.
Saya cuma membagi 2 (sebenarnya 3, liat aja nanti), apa yang perlu dinilai dari resto/cafe
(apa yang ditonjolkan/"djual" dari resto/cafe tsb) yaitu:
-Suasana
-Makanan
-(dan yg ini harus: good Service)

so, jika anda masuk ke restoran, merasakan enaknya duduk di kursi, ada AC, musik yg mengalun
ruangan dihiasi lukisan indah, etc etc... intinya suasana yang enak..... mungkin ini tipe
resto/cafe yg menjual suasana....bukan makanan :D jadi coba cek makanannya....
dan begitu pula sebaliknya, kalau suasananya biasa saja, mungkin hanya standard, cek juga
makanannya, kalo biasa juga.....
wah gawat....
"Suasana" adalah suatu nilai tambah dari resto/cafe, bukan nilai utama yang dijual.
Orang rela nyupir jauh2, ngantri, bete, kepanasan, kadang2 diperlakukan agak2 not polite oleh waiter
jika makanannya enak (nanti dibahas apa itu enak). Well, itu kalo di dunia ideal.
tapi kalo di Indonesia.... Resto dengan suasana nyaman, tapi makanan gak enak...bisa laku)

so.... good service, what is it?
gak usah susah-susah:
-waiter mengucapkan salam (selamat siang/malam,etc etc)
-ketika ditanya mengenai sebuah masakan/minuman, waiter dapat menceritakan dengan baik
-waiter dapat memberi saran mengenai makanan yg akan dipesan (lebih baik jgn pesan juice
orange-nya, tidak asli. pesanan ini agak lama pembuatannya, mau diganti ayam goreng, atau tetap memesan ini? etc etc)
-kalau pelanggan tidak puas, waiter segera melayani (bukan membela diri), misalnya kurang well-done, supnya tidak hangat,
bisa langsung diberikan yang baru. kalau waiter tidak bisa menghandle, bisa panggil manager untuk mengatasi.
INGAT: pelanggan protes karena tidak puas, BUKAN MINTA MAKAN GRATIS!


and finally, makanan dan minuman....
oke, sangat sulit bagi sebuah makanan/minuman untuk mendapat gelar: enak, atau tidak enak.
kenapa?
ini masalah selera.
jadi, kita tidak boleh bilang makanan itu enak atau tidak.
yang boleh kita bilang adalah: makanan ini sesuai atau tidak sesuai dengan selera saya.
dan lebih parah lagi, kita gak bisa me-generalisir, contohnya:
anda makan pisang goreng di dekat rumah anda, dan anda bilang"wah pisang goreng ini tidak sesuai selera saya"
nah anda tidak boleh me-ngeneralisir bahwa semua pisang goreng tidak sesuai dengan selera anda. siapa tau
orang itu salah goreng :D jadi yang boleh anda bilang adalah: "pisang goreng di dekat rumah saya tidak sesuai
dengan selera saya."

so, kapan sebuah makanan/minuman mendapat gelar enak/tidak enak?
kalau ada banyak orang yang bilang kalau makanan itu sesuai/tidak sesuai dengan selera dia. :))

susah banget ya :D

Friday, March 12, 2004

cafe kong's hon's

rabu malam 10 maret kemarin, kami berlima dari kampus iseng2 ikutan english speaking club di kampus kaist (itb-nya korea). trus kami ketemu teman2 baru. 3 orang. setelah acara itu kami ber-8 cari tempat ngobrol, katanya ada yg asyik di dekat kampus kaist. nelusur2 karena lupa, akhirnya ketemu juga tuh cafe kong's hon's yg colourful, dari luar catnya hijau rada2 neon gitu.

seperti biasa, cafe2 tempat nongkrong di korea banyak berkumpul di daerah2 nongkrong anak muda atau dekat daerah kampus yg besar2. dan nggak menyediakan alkohol. yang disediakan mulai dari kopi, teh, eskrim, cake, sampai bentuk2 nggak jelas. pokoknya semuanya serba imut & cozy. tempat duduknya juga biasanya comfy, macam sofa empuk gitu. karena anak2 muda senang duduk di situ dan ngobrol sampai bego. dan bagus juga buat yg lagi dimabuk cinta, biar nggak mabuk alkohol ya mampir ke situ utk mencari tempat yg cukup privat untuk ngobrol.

(1) (2)

di dalam, ternyata cafe itu imut bangettt.. terimut yg gue pernah lihat. pantesan si sheki bilang kalo itu tempat keren banget. sofanya bisa goyang, alias kursi goyang. dan lucunya itu tempat nggak nyediain sofa gede yg utk rame2 seperti cafe2 lain. isinya sofa2 utk 1 orang yg duduk berhadap2an. akhirnya kami dempetin 4 meja biar bisa ngobrol rame2 (foto 1). si chinmi pesan "beans" (foto 2). sheki, lufi, ato, divi pesan cake tiramisu coffee plus juice (foto 3). juice-nya aja yg beda2. si fat pesan platter of fresh fruits, lumayan buat yg lagi diet. gue & al pesan parfeit (foto 4). nyam.. sejak ketemu parfeit pertama kali, gue jadi demen sama barang yg satu ini. kalo bahasa korea jadi "pha-reu-phe". beans & parfait isinya mirip, cuma beda arrangement. kalau beans, corn flakes ditaburin di atasnya, tapi di parfait corn flakes-nya paling bawah di ujung gelas. isinya sama2 ada eskrimnya, sama2 ada buahnya. bedanya, di parfait ada wafer coklat & stick coklat "peppero" yg terkenal banget di korea. bahkan ada "peppero day", yaitu tanggal 11 november alias tgl 11 bulan 11 karena angka satu mirip stick, jadi pada hari itu cowok2 ngasih peppero ke cewek2 :)

(3) (4) (5)

di pinggiran yg menghadap jendela, ada sederetan kursi2 untk "duduk berdua". rata2 cafe yg gue lihat tuh isinya untuk berhadap2an. gue & beberapa anak indon mikir kalau orang korea itu pacarannya duduknya berhadap-hadapan, kali? padahal kan lebih enak kalau bersisian, hehehe. eh, ternyata di kong's hon's ini ada juga yg tipe tempat duduk bersisian. si chinmi bilang "ayunan cinta" (foto 5). pikir2, itu tali kuat gak ya? sepertinya sih kuat. kalau nggak kuat, lagi asyik berayun-ayun lihat jalanan dari jendela.. eh.. jatoh! hehehe..

3 org balik ke kampus kaist, dan kami ber-5 balik ke kampus kami di icu. nggak terasa ngobrol, udah jam 11 malam. nyetop taksi rebutan melulu, karena banyak anak2 s1 yg pada pacaran dan pacarnya mabuk. gue lihat ada 2 cowok lagi muntah2 di pinggir jalan. akhirnya.. dapat taksi juga dech.

(photo courtesy of chinmi & sheki. thanks!)

Monday, March 08, 2004

MQ Cafe

Minggu malem kemaren (07/03/2003), gua ama dudu ke MQ Cafe nya Aa Gym. MQ Cafe letaknya di Jl. Citarum No. 4 Bandung 40115 (telp/fax:022-4236047), di depan Mesjid Istiqomah. Suasanya enak, tenang, dan damai. Mesen Lemon Tea (Rp 4K), Es Kelapa Muda (Rp 7K), dan Lumpia Semarang (Rp 8K). Lemon Tea nya biasa, Es Kelapa Muda nya rasa susu tapi kelapanya enak, dan Lumpia Semarangnya cuma 3 pake bumbu sate, kecil2 lagi :(. Interiornya menggunakan bahan kayu, dan pelayannya co semua tapi bersih2, jadi enak diliat :p. Tamunya gak banyak, waktu kita dateng cuma ada 7 tamu yang sedang duduk, padahal tempatnya luas.

  

Pas kita lagi poto2, tiba2 Aa Gym keluar dari ruangan yang ada di deket tempat duduk kita. Trus dia ngajak poto bareng ama istrinya. Orangnya ramah banget, gua ama dudu ampe binun mo basa basi apaan. Katanya sih tiap hari Minggu itu acara untuk keluarganya, dan acaranya biasanya pergi ke cafe nya sendiri :D. Wah Aa gym ternyata anak cafe juga :D. Anaknya ada 7, rame tenan :p.

Nikahan Selly



Hari minggu kemaren (07/03/2004), gua ama dudu ke pesta pernikahan Selly n Pandji di Bandung. Pestanya diadain di Wisma Sehat, Jl. Pahlawan no. 85 Bandung, pukul 11.00 sampe pukul 14.00. Pukul 10 teng kami dah ada disana, soale kita bedua nginep di wisma itu :D. Selly yang mesenin kamar buat kami, 1 malem bayarannya Rp 60K, buat 3 orang, gak ada ac, gak ada tipi. Sebelum acaranya dimulai, poto2 dulu ama Selly n Pandji. Kita bedua itu paling 'kumuh' sendiri :D, yang lain pada dandan, sedangkan kami, baju n perlengkapannya ngasal :p. Dudu masih mending pake sepatu, gua pake sendal jepit :(.

 

Akhirnya acara dimulai juga, gua ama dudu dah kelaperan. Kami gak sarapan karena pagi2 dah pergi ke Kartika Sari, padahal disediain ama keluarga Pandji :D. Makanan yang pertama kami ambil adalah Yuanlo, yuanlo itu sejenis sop dengan isi lebih bervariasi, ada udang, jamur, bihun, dll. Makanan keduanya, baso tahu. Kami kira mula2 baso kuah pake tahu, gak taunya somay, bumbunya enak...hmm...jadi pengen lagi :p. Setelah abis baso tahu kami minum dulu, lalu mengambil hot snack. Isinya sosis, martabak telor sepotong kecil, dan pangsit. Karena perut mulai penuh, gua ama dudu memutuskan untuk langsung mengambil dessert, yaitu eskrim dan pudding. Setelah itu minum lagi trus duduk kekenyangan :p. Kita bedua memutuskan tidak akan makan nasi lagi, tapi di bagian lauknya ada rollade yang kelihatannya enak, akhirnya ngambil rollade deeeeh :D. Bener-bener kenyaaang....15 menit kemudian kita bedua cabut buat jalan2 :p.

    

hujan salju terlebat!

jumat pagi, 5 maret 2004. gue bangun dengan kondisi sangat malas.. ngantuk.. kuliah pagi males banget ya.. iseng2 gue ngintip keluar dari balik tirai jendela, karena pikir2 tadi malam bakal turun salju, menurut prakiraan cuaca. setidaknya ada yang putih2 gitu deh.. dan ternyata.. putih sekali (foto 1)! hujan salju yang sangat lebat. wah, berarti sejak malam belum berhenti juga. gue jadi semangat mau pergi kuliah. gue muter nembus asrama cowok, biar lebih dekat ke gedung kuliah. baru inget buku gue masih ada di meja gue di lab. sambil jalan ke gedung lab, gue sempat foto2 sedikit keadaan badai salju itu (foto 2).

(1) (2)

sampai di lab, gue mikir2, professor datang nggak ya, masak sih dia bisa nyetir mobil dalam keadaan begini? eh ternyata dia datang juga. nekad amat doi. padahal anak lab yg bukan anak kost nggak bisa nongol karena mobilnya terperangkap salju. mau naik bus juga nggak ada yg lewat sama sekali. kalau anak2 yg tinggal di asrama lama pada bela2in jalan kaki 30 menit bawa payung sampai payungnya pada berat harus dikibas2in karena ketumpukan es. yg di asrama baru seperti gue sih bisa jalan kaki sambil lari2 kehujanan eh kesaljuan sedikit.

dan.. hari itu rasanya males banget ngapa2in. habis makan siang di kantin basement (males keluar euy), diajak teman2 untuk foto2 di bawah hujan salju lebat. fotonya sih jadinya bagus2, tapi gue gak pasang di sini, hehehe. jam 3 sore hujan agak reda, lalu kami sempat foto2 lagi karena keadaan lebih nyaman untuk foto2.

hujan salju nggak berhenti2 sampai kira2 jam 4 sore. ternyata menurut berita, hujan salju lebat mulai sejak jam 3 pagi. berarti total salju turun lebih dari 12 jam. dan hasilnya.. salju di tanah mencapai 49cm! dan sore2 itu setelah salju berhenti, muncullah professor yang mau bikin seminar. anak2 terpaksa nongkrongin cuap2nya professor. coba kalau nggak hujan salju, pasti doi lagi di seoul. doi memang nekat nembus salju pagi2 dari rumah ke kampus, tapi dia cukup waras untuk nggak nembus salju lewat jalan tol menuju seoul, karena menurut berita, di situ sudah macet total, orang2 stuck berjam2 lebih dari 5 jam.

gara2 cuap2nya professor, kami kemalaman sehingga kantin kampus sudah tutup. mau makan di luar, nggak mungkin naik mobil. akhirnya jalan kaki ke daerah pemukiman di belakang kampus. di depan asrama, gue lihat anak2 s1 pada main timpuk2an salju. terlihat pemandangan mobil2 yang terperangkap salju (foto 3 & 4). bisa bayangin deh mobilnya temen lab gue yg nggak nongol di lab hari itu.

(3) (4)

selama perjalanan ke restoran, para cowok ketemu orang2 yang pada terperangkap salju dan butuh bantuan dorong mobil. jadilah mereka sempat 2 kali kena kerjaan dorong mobil. gue mah cuma ngejagain si tante researcher yg pakai sepatu hak tinggi, supaya doi nggak terpeleset2 bongkahan2 salju. tapi nggak cuma labmates gue aja yang kena kerjaan. di jalan banyak orang dorong2 mobil (foto 5). waktu sampai jalan raya tempat restoran berada, malah rasanya seperti lihat kuburan mobil aja (foto 6). weleh-weleh..

(5) (6) (7)

malam itu setelah kembali ke lab gue seperti biasa online aja nggak jelas juntrungan. gue sempat ambil foto iseng "ngarai sianok" atau "grand canyon" (foto 7) alias foto jeblosan2 kaki2 orang di salju.

hari sabtu siang 6 maret 2004, gue ke lab untuk online nggak jelas lagi. dengan nekadnya, professor nongol di lab lagi. doi udah pasang snow-chain alias rantai yg dipasang di roda mobil supaya nggak kepleset jalan di salju. temen lab gue yg kemaren nggak nongol akhirnya nongol juga, pakai bus yg jalannya cuma jarang2 aja. jalanan putih semua. bukan penuh lapisan salju lagi, tapi bongkahan2 es karena itu salju yang udah mencair kena sinar matahari tapi membeku lagi. siang itu salju sempat turun lagi. tapi nggak lama. sore itu gue nemu 2 orang2an salju gede2, trus gue foto2 lagi deh (gambar 8). kali anak2 s1 yg bikin. gue mau bikin gak sempat, lupa ambil sarung tangan. beku ih tangan kalau gak pakai sarung tangan.

gue lagi kepikiran, udah 1 minggu yg lalu temen2 yg di daerah kota bagian selatan (gue tinggal di ujung utaranya kota bagian utara..) ngajakin makan2. mereka beneran mau nraktir. kami kepikiran, jadi nggak ya perginya. soalnya jalanan pasti susah. mana bis lagi jarang2 pula. akhirnya kami bertiga memutuskan pergi untuk menemui ketiga teman kami itu. bela2in naik bus. mana kota kami berbukit2 (eh seluruh korea juga hehehe) jadi susah dan licin buat kendaraan di atas es tebal begitu. perjalanan yg biasanya 30-40 menit, jadi molor.. 1,5 jam. lihat jalanan rasanya lihat kota mati, kota disaster gitu. mobil2 pada joget karena jalan kepleset2. jalanan macet abis (foto 9). mau jalan kaki juga kepleset2. gue sempat jatuh (lagi). ouch! sepatu gue bawahnya rata sih..

(8) (9)

malem itu kami pulang naik taksi, yg jalan pelan2 menuju asrama kami. uh.. capek.

minggu 7 maret 2004, masih banyak bongkahan es di sana sini. di jalanan, bongkahan es udah mulai disingkirkan. ke pinggir jalan, hehehe. jadi pada numpuk deh. tapi ada juga truk2 yg bawa2 bongkahan2 es itu. kalau nggak dibuangin, entah berapa minggu es itu baru bakal mencair semuanya. biasanya aja butuh 1 minggu untuk bikin es itu benar2 menghilang semua.

benar2 hujan salju terlebat. orang2 korea juga baru ngerasain (snow-chain professor gue baru dipakai pertama kalinya, hehehe). provinsi tempat tinggal gue (chungcheong) kena paling berat. memang di bagian sentral korea selatan ini, katanya curah saljunya cukup besar. berita selengkapnya bisa dilihat di URL ini.

Friday, March 05, 2004

How To....."Menggunakan Chopsticks!!"

Oke, karena banyaknya permintaan dari para pembaca, maka saat ini Kentut Ijo menceritakan bagaimana
cara menggunakan sumpit. Cara ini dipelajari oleh Kentut Ijo ketika masih SD. Waktu itu Kentut....(kok kayaknya
gak enak ya dipanggil Kentut, gimana kalo 'Tut'.. ah nanti dikira 'Tuti', ah kalo gitu Ken aja...).
Waktu itu Ken sedang menonton sebuah acara di RCTI dengan judul "Wok with Yan". Di sebuah episode,
si Stephen Yan mengajarkan bagaimana menggunakan sumpit (yg nonton bule2 yg gak bisa pake sumpit, jadi bisa
kita ketawain... terus liat cermin, terus nunjuk diri sendiri dan ketawa, karena kita juga gak bisa pake sumpit).
Oke langsung saja, begini caranya:
1. Sumpit diciptakan sepasang, sumpit pertama kita sebut saja sumpit Adam, dan sumpit pasangannya kita sebut sumpit
Hawa. (yee, terserah gue dong kalo mau namain kayak gitu). Nah kalo sumpitnya cuma satu itu namanya sumpit jomblo.
Kalo lebih dari dua, namanya sumpit poligami-poliandri. tapi masalah ini kita bahas lain kali kalo gak ada kerjaan.

2. pertama-tama(walaupun ini no.2), peganglah si Adam. Jangan dipegang seperti anda ingin menikam/menusuk seseorang, atau
atau seperti anda ingin menggosok gigi (kecuali jika itu memang tujuan anda). Tapi peganglah seperti anda memegang pensil/pulpen
/ballpoint/vulpen/pena/kok-banyak-banget-ya-namanya. Ingat, ini sumpit, jadi jangan digunakan untuk menulis!


3. Setelah itu, selipkanlah si Hawa diantara jempol dan telunjuk. Jepitlah si Hawa menggunakan ujung
jari manis dan jari tengah. Nah jari manis dan jari tengah ini digunakan untuk mengontrol si Hawa, sedangkan jari
telunjuk dan jempol digunakan untuk mengontrol si Adam.


4. jika dilihat pada gambar, anda mungkin bertanya, bagaimana caranya menyumpit makanan yang besar jika jarak
antara ujung2 Adam dan Hawa terlalu dekat? oke, ini yang anda harus lakukan:
panggil koki yg memasak masakan tsb dan omeli dia karena memberikan potongan masakan yang terlalu besar. (hehehe)
Jika hal itu tidak bisa dilakukan (misalnya kokinya adalah anda sendiri, atau mertua anda yang cerewet, atau boss
anda, atau seseorang yang anda taksir tapi ternyata dia gak bisa masak dan anda berusaha sebaik mungkin untuk tidak menyakiti
perasaannya dst dst) maka anda bisa mengubah posisi Hawa dengan menggesernya semakin mendekati pertemuan pangkal
jempol dan pangkal jari telunjuk, atau jika makanan terlalu kecil anda lakukan sebaliknya.

5. Apakah sopan jika makan di meja menggunakan mangkuk dan sumpit, kita mengangkat mangkuk mendekati wajah kita agar
kita dapat memakan butiran2 nasi yang tersebar di dalam mangkuk?
Ken tidak bisa menjawab itu sopan apa tidak. Tapi yang Ken tahu, nasi yang dimakan menggunakan sumpit adalah
nasi kepal (nasi yg dipadatkan, dikepal menggunakan tangan), jadi kita tinggal memotongnya menggunakan sumpit sesuai
ukuran yang diinginkan agar bisa disumpit ke dalam mulut kita. kalau nasinya tidak padat alias pera' atau nasi gambreng
(nasinya gak nempel satu dgn lainnya), maka yg harus dilakukan adalah:
panggil koki yg memasak nasi tsb dan omeli dia karena tidak memberikan nasi kepal. (hehehe)
Jika hal itu tidak bisa dilakukan (misalnya kokinya adalah anda sendiri, atau mertua anda yang cerewet, atau boss
anda, atau seseorang yang anda taksir tapi ternyata dia gak bisa masak dan anda berusaha sebaik mungkin untuk tidak menyakiti
perasaannya dst dst) maka anda diperbolehkan mengangkat mangkuk anda, hehehe.
Mungkin suatu saat nanti Ken akan memperkenalkan LONTONG ke daerah2 yang menggunakan sumpit. kan lebih enak tuh udah dipotong-potong, dan pasti padat.
6. Terus kalau kita makan makanan yang menggunakan kuah? ya ampun, kan ada sendok sup, itu lho yang biasa disebut
sendok bebek. Kalau gak ada, terpaksa anda mengangkat mangkuk anda. (atau anda ingin menyalahkan koki karena
membuat sup dengan kuah? :D )

Tapi, tantangan yang terulis pada no.5 dan 6 tidak membuat Ken jadi mundur. Tantangan itu membuat Ken terinspirasi
untuk membuat........
THE ULTIMATE CHOPSTICKS!!!

Seperti apakah bentuknya?
Mari kita lihat bersama-sama:


Jika dilihat dari samping, bentuknya seperti dayung (so what, gitu lho!). Tujuan penambahan bagian telapak atau sirip
atau apa-lah-namanya dibagian ujung adalah untuk mengambil makanan yang terlalu kecil seperti butiran2 nasi yg tersebar.
(mungkin dapat dibuat versi yang dapat dilepas bagian siripnya, atau satu sisi siripnya lebih tajam utk memotong makanan).
Sumpit itu sendiri mempunyai lubang di bagian tengahnya seperti sedotan (straw), digunakan untuk menghisap kuah sup.
(mungkin dapat dibuat versi sumpit yang bagian pangkalnya bisa dibengkokkan, menyerupai sedotan bengkok).

tapi setelah dipikir-pikir.....
pake tangan aja yuks!

Ikan ku melahirkan

horee, akhirnya setelah memindahkan labi-labi ke aquarium lain, ikan platy gue melahirkan dan hidup (biasanya dimakan labi2). itupun gara2 gue masang tempat nongkrong dari kaca yg dalemnya kira2 1 ruas jari di aquarium sbg tempat bersalin.
tinggal nunggu black molly gue nih, mo melahirkan lagi apa kagak.

Thursday, March 04, 2004

Lion Air

Jum’at (27/02/03) kemaren gua pulang ke Medan dengan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan LNI 386. Di tiket ditulis jadwalnya 14.40. Gua masuk ke ruang tunggu pukul 13.00. Tidak lama kemudian, ada pengumuman bahwa pesawatnya telat 10 menit. Tapi yang ada gua baru naik ke pesawat pukul 15.30. Ini sih telatnya 60 menit, bukan 10 menit :(.

Gua balik ke Jakarta hari Senin (01/03/03) dengan Lion Air juga, karena udah beli tiket pulang pergi, tapi kali ini mbah gua ikut. Gua naik pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan LNI 387 dan jadwal keberangkatan pukul 15.00. Tapi yang terjadi, jadwal keberangkatan pesawat ditunda lagi sampai pukul 17.30….damn. Males banget disuruh nunggu ampe 2.5 jam :(.

Trus, gak berapa lama, dateng rombongangan Deddy Corbuzier, Tamara Blezinsky, dan suaminya. Wah tamara bener2 cantik, suaminya juga cakep. Tapi cakep2 kok disuruh narik koper..hehehe…kalo gua mah, mending nyuruh si Deddy Corbuzier aja :D :p. Sayang mereka gak naik Lion Air juga :(, kalo gak kan bisa senasib sepenanggungan :p.

Lion Air kemudian membagikan nasi kotak untuk setiap penumpang. Nasi kotaknya dari Rumah Makan & Buffet ACC. Isinya nasi, rendang daging, tumis kacang panjang, daun singkong rebus (kalo di medan nyebutnya daun ubi rebus), plus sambel. Ada Pisang dan juga kerupuknya dan segelas air mineral. Daging rendangnya keras, pisangnya terlalu muda, trus gak ada sedotan buat minum.

Gua nunggu ampe pukul 17.30, blom ada pengumuman sama sekali tentang kepastian keberangkatan pesawat LNI 387. Pukul 18.00 gua datengin petugas Lion Air-nya. Di situ udah ada seorang bapak yang lagi marah2…hehehe…yang ada ngeliatin dia n salah satu petugas Lion Air berdebat. Ya kesimpulannya, petugas Lion Air-nya gak bisa mastiin jadwal pesawatnya mendarat di bandara Polonia, Medan. Gua balik aja ke tempat duduk, pas gua liat, eh pesawatnya dah mendarat.

Kira-kira setengah jam kemudian, pesawatnya berangkat. Di pesawat, tiap penumpang dapet camilan roti dan kue, plus minuman. Untung deh pramugarinya ramah2, jadi gak bikin gua tambah bete.

Iseng-iseng gua meratiin kotak makanan yang ada di depan gua, ada ditulis informasi kalau kita bisa konfirmasi keberangkatan melalui SMS. Caranya ketik : Lion reconfirm nomor_penerbangan tanggal_penerbangan nama_pada_tiket. Contoh : Lion reconfirm LNI387 01Nov Mardiana. Konfirmasi dapat dilakukan paling lambat 24 jam sebelum waktu keberangkatan.

Selain informasi di atas, gua juga liat informasi tempat-tempat penjualan dan pemesanan tiket Lion Air. Ada 2 tempat yang gua gak tau, yaitu Bandara Mutiara dan Ho Chi Minh City. Tadi gua search di Google, Ho Chi Minh City itu di Vietnam dan Bandara Mutiara itu berada di Palu, Sulawesi Tengah. Trus gua liat di bagian belakang tiket gua, di sana juga ditulis tempat-tempat pemesanan tiket Lion Air. Tetapi gua gak menemukan Ho Chi Minh City di sana, hanya Bandara Mutiara aja. Tulisan Bandara Mutiara berbeda dengan penulisan nama-nama tempat pemesanan yang lain. Tulisan Bandara Mutiara tidak ditulis dengan huruf kapital seluruhnya dan font nya juga beda.

Gak lama, gua liat ada satu pramugari bagi-bagiin angket buat undian 8.8 milyar yang diadain Lion Air. Gua gak dibagiin :(. Penumpang di depan dan di belakang gua dapet. Padahal waktu dari Jakarta ke Medan dapet. Ih begimana seeh…gua kan juga pengen dapet hadiah, huh!

Monday, March 01, 2004

berapa umurmu?

kata2 suci hari ini: "myeot sarieyo?"

itu bhs korea. penting banget deh. kalo ketemu sama2 anak muda. itu seperti "berapa umurmu?" jangan coba2 ngomong itu ke bapak2/ibu2 yg jelas2 lebih tua. kalau mau tanya ke bapak2/ibu2, perlu sebut yang artinya kira2 "berapa umur anda?" tapi gue lupa bahasa koreanya hehehe..

kalo baru kenalan sama org yg kira2 seumuran, trus pasti tanya2an umur, apakah lebih tua atau lebih muda. kalo beda setahun saja, pasti cara ngomong jadi berubah. karena dalam bahasa korea tuh ada tingkatan: orang lebih tua, orang seumuran, orang lebih muda. kalau sama anak2 sih gampang aja langsung pakai bahasa untuk orang lebih muda. kalau sama bapak2/ibu2 bisa pakai yang untuk orang lebih tua.

ngomong2, mereka punya umur korea lho. contoh seperti gue yg lahir bulan mei 1979, umur gue 26 tahun! tua bener ya. kenapa?
1. mereka hitung umur dari sejak ibu mengandung. so.. gue mulai tumbuh di perut nyokap sekitar bulan agustus 1978. jadi, sejak agustus 2003, umur gue sudah 25 tahun.
2. sampai januari 2004, umur gue masih 25 tahun. tapi.. muncullah "tahun baru cina" (lunar new year) yg jadi patokan. sejak tahun baru, umur kita juga bertambah. jadilah sejak akhir januari imlek kemarin umur gue jadi 26 tahun.

begitulah.. jadi kalau lain kali gue ditanyain umur, gue jawab umur hitungan biasa aja, jadi kesannya masih muda hihihi..
tapi kalau ketemu orang nyolot, gue pakai umur korea. "mo ngapain lu, gue lebih tua!"

RestoReview: Masakan Timur Tengah




Setelah akhirnya diantar pulang oleh teman saya, Kura, dengan mobilnya "Kura-kura Tempur" pukul 18.40 WIB,
saya buru-buru mandi dan berangkat lagi untuk memenuhi janji saya dengan 2 orang teman saya untuk mencoba makanan
sebuah restoran timur tengah. Nama kedua teman saya, sebut saja Ima dan Susi. Sebelumnya kira2 pukul 18.30 saya
mengirim SMS ke Susi untuk memberitahu keterlambatan saya. Ternyata Ima juga mengirimkan SMS yang sama ke Susi.
Kasihan si Susi harus menunggu kami.
Saya sampai di depan restoran tersebut kira-kira pukul 19.20. Ternyata Susi menunggu didepan restoran.
Masuklah kami berdua ke sana. Sesampainya di dalam, ternyata ruangan dibentuk menjadi kubik2 kira2 setinggi pinggang.
hanya satu kubik yang berisi meja dan kursi. sisanya menggunakan karpet. di dinding kubik bagian dalam ditempel bantalan
untuk bersandar. pelayan pun datang menghampiri kami. dia membawa menu yang bertuliskan huruf Arab. untung saja
ada terjemahannya. Makanan secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis: dipanggang atau dioven. daging ayam, kambing,
atau ikan (saya lupa ada sapi atau tidak). Dari keterangan pelayan bahwa waktu masak kira2 1 jam, kami berharap
kalau makanan sudah dimasak dan tinggal dihangatkan dan disajikan (ternyata benar). kami memesan kambing, ayam, nasi
,salad, shamosa (kira2 begitulah namanya, seperti martabak tapi tanpa telur). minum lemon tea, jus apel, dan teh mint hangat.
Pengetahuan si pelayan kayaknya kurang mendalam mengenai bumbu (atau pura2 bodoh agar kami tidak dapat mengetahui bumbu2
yang digunakan). dia selalu menjawab,"bumbu2 dan beras impor dari Arab". Sayang sekali saya tidak mencoba Schizas disana.
dan sayang sekali handphone saya kehabisan batere, jadi gak bisa menghitung lamanya penyajian, tapi gak lama kok.
o iya, karena si Ima belum datang, kami cuma bilang ke pelayan, bahwa kami pesan nasi untuk 3 orang. dengan lauk
ayam dan kambing. (sebenarnya kami juga pesan sebuah roti, tapi pelayannya lupa karena memang pesanan tidak dicatat.
tapi kami sangat bersyukur dia lupa, karena....hehehhe liat aja gambar makanan yg kami pesan). waktu menunggu saya isi
dengan merekam suasana di resto tsb menggunakan Handycam saya, dan saya yakin yang saya lakukan diketahui oleh pelayan
di sana karena saya mengambilnya sambil berlutut dan itu terlihat dari berbagai arah (ada 3 tamu lainnya di sana, tapi
ketika kami masuk, mereka sudah selesai makan).
beberapa menit kemudian Ima datang. dan juga makanan yang dipesan. Kami kaget ternyata lauk dan nasi ditempatkan
disebuah nampan yang besar dan diatasnya ada daging ayam dan kambing. Kami hanya diberi sendok, kata si pelayan, biasanya
orang Arab langsung memakan dari nampan tersebut (nah ini dia baru namanya senampan bertiga bukan sepiring berdua!).
Kami lupa memberitahu bahwa kami memesan untuk 3 orang yaitu 2 orang wanita indonesia dan 1 orang pria indonesia yang
lagi berusaha mengurangi berat badan. Ternyata yang keluar adalah porsi 6 orang Indonesia...eh 3 orang Arab (no offense,
tapi itu porsi nasi-nya gede banget).
jus apel dan lemon tea disajikan dalam gelas yang besar (untuk 10.000 rupiah.... it's worthed baik ukuran dan rasa). pelayan memberi tahu kalau sehabis makan
biasanya orang2 Arab minum teh mint hangat. teh itu disajikan dalam poci. dan kita minum menggunakan cangkir kaca kecil (agak
susah minumnya, tapi mungkin itu yang membuat teh itu enak, gara2 diminum dalam ukuran kecil).

nah sekarang saatnya merasakan masakan itu:
Nasinya kurus dan panjang (mirip nasi yg dipakai dlm masakan india), pelayannya mungkin sajajujur, beras itu import.
tapi setelah saya rasakan, rasanya mirip dengan nasi uduk ditambah bumbu kari plus cengkeh, mungkin sedikit kunyit. (hmm, so much for bumbu import).
lalu saya coba ayam dan kambingnya....
WOW... damn great, dagingnya empuk, gak alot, mudah dikunyah, pokoknya enak deh.
bumbunya meresap ke dalam ayam dan kambingnya, sampai saya gak mau mikirin ini bumbunya apa aja.
saya juga mencoba saladnya yang isinya bawang bombay, timun dan tomat. bumbunya: jus tomat... eh pasta tomat yang
dibuat dari...jus tomat.
Sebelum kami selesai, datanglah 3 tamu lain: 2 orang Arab dan 1 wanita yang sangat menarik. dan mereka memesan makanan
yang sama (iyalah, makanannya cuma itu).
nah setelah kami menyerah untuk menghabiskan makanan itu, saya memfoto sisa2 makanan kami. Tiba-tiba saja sang
pelayan datang dan berkata agak2 berbisik: "Maaf, tidak boleh memfoto!". Kami agak kaget, apakah ketika saya datang
ke sini tidak terlihat bahwa saya sedang memfoto, atau saya tidak boleh memfoto gara2 ada ketiga tamu tersebut?
Ketika kami pulang, Susi menanyakan ke pelayan mengenai foto, dan ternyata memang tidak tertulis di dalam restoran tsb.
Seharusnya peraturan seperti itu perlu ditulis.
Kesimpulan: yang ini enak,saya tidak kecewa, suatu saat saya akan mencoba resto timur tengah lainnya.

target berikutnya: India dan Yunani!

RestoReview: Seafood at Gading Batavia

 
Jumat,27 Februari 2004

Malam Sabtu ini Bapak saya mengajak kami sekeluarga makan malam di luar. Tempat yang dipilih Bapak saya adalah Gading Batavia,
tapi Bapak saya tidak menentukan restoran mana yang akan dituju. Maka saya berinisiatif untuk bertanya kepada seorang rekan
saya yang kebetulan bertempat tinggal di Kelapa Gading. Dia menyarankan beberapa restoran, dan dia menyarankan untuk mencoba
sebuah restoran seafood dengan nama....sebut saja 'kol-kol'(bukan nama sebenarnya). Dia berkata kalau ingin merasakan kepitingnya, harus telpon
dahulu karena kepitingnya cepat habis. Sangat kebetulan sekali saya menyukai kepiting saus padang (belum ada yang mengalahkan
saus padang di Muara Angke). Saya menyarankan restoran ini ke Bapak saya tanpa mempedulikan kalau kakak saya alergi seafood (EGP lah!).
Saya memberanikan diri untuk langsung datang ke sana tanpa telpon dahulu, kalaupun gak kebagian kepiting, toh masih ada makanan lain.
Ketika kami masuk ke kawasan Gading Batavia, kami agak terpesona dengan jalannya(yang termasuk bersih) yang dihiasi oleh lampu2 bohlam berwarna kuning.
disana kita bisa memarkir mobil di pinggir jalan dan berjalan kaki atau menyewa delman untuk menelusuri jalan di Gading Batavia.
di sebelah kiri jalan ada warung2 tenda sedangkan di kanan jalan ada restoran2 dengan teras2-nya yang dapat digunakan oleh tamu untuk makan dan minum sambil
menikmati suasana jalan Gading Batavia.
Setelah bertanya kepada seorang petugas security, sampailah kami ke kol-kol. Kagetlah saya, disana cuma ada 4 orang tamu, ah mungkin saja karena ini bukan malam
Minggu. Tapi yang saya tahu pasti, restoran ini tidak menjual suasana. terlihat dari dindingnya yang hanya di cat putih, pelayan tanpa seragam, penerangan
dengan neon, yah standard resto di kelapa gading. Lalu, apa yang 'djiual' oleh restoran ini? satu2nya harapan saya adalah rasa masakannya.
Oke, saya pesan kepiting saus padang, sop kepala ikan kerapu, cumi goreng mentega, bawal bakar, gurame goreng. minumnya jus tomat, jeruk murni, es teh manis,
2 teh tawar. karena 4 orang tamu tadi sudah pulang, maka mereka hanya melayani kami. Setelah memesan makanan, saya langsung menghitung dengan stopwatch pada
handphone saya. Dalam waktu -/+ 12 menit 4 minuman tersedia di meja. hampir bersamaan dengan makanan, kira2 menit ke 22, makanan dan minuman tersedia semua.
Walaupun ibu saya sudah ngomel2 krn terlalu lama, tapi bagi saya itu masih di dalam batas kewajaran ( saya pernah memesan 1 gurame goreng,1 gurame bakar,
1 tumis kangkung, 1 potong ayam goreng, 9 minuman pada sebuah restoran melayu minang jawa, semuanya disuguhkan dalam
7 menit!!! padahal restoran tersebut sedang banyak pengunjung. Saya jadi mempertanyakan kesegaran dari makanan dan minuman yang disediakan).

oke, makanan datang, saatnya untuk mencoba. Saya mencoba cumi goreng yang ternyata.... hambar(mungkin lupa diberi garam).
Lalu saya coba gurame goreng yang.... biasa saja. Sop kepala ikan.... tidak istimewa.
kepiting saus padang?
saya cuma mau bilang:
saya MASIH rela untuk berbecek-becek dan beramis-amis ke muara angke untuk merasakan kepiting saus padang-nya.

Mungkin saya salah baca e-mail dari rekan saya, atau mungkin yang dimaksud rekan saya adalah restoran yang di dekat kol-kol, bukan kol-kol itu sendiri.
tapi kalau memang itu restoran seafood terbaik di gading batavia.... saya kasih saran: don't eat seafood at Gading Batavia.