Friday, March 05, 2004

How To....."Menggunakan Chopsticks!!"

Oke, karena banyaknya permintaan dari para pembaca, maka saat ini Kentut Ijo menceritakan bagaimana
cara menggunakan sumpit. Cara ini dipelajari oleh Kentut Ijo ketika masih SD. Waktu itu Kentut....(kok kayaknya
gak enak ya dipanggil Kentut, gimana kalo 'Tut'.. ah nanti dikira 'Tuti', ah kalo gitu Ken aja...).
Waktu itu Ken sedang menonton sebuah acara di RCTI dengan judul "Wok with Yan". Di sebuah episode,
si Stephen Yan mengajarkan bagaimana menggunakan sumpit (yg nonton bule2 yg gak bisa pake sumpit, jadi bisa
kita ketawain... terus liat cermin, terus nunjuk diri sendiri dan ketawa, karena kita juga gak bisa pake sumpit).
Oke langsung saja, begini caranya:
1. Sumpit diciptakan sepasang, sumpit pertama kita sebut saja sumpit Adam, dan sumpit pasangannya kita sebut sumpit
Hawa. (yee, terserah gue dong kalo mau namain kayak gitu). Nah kalo sumpitnya cuma satu itu namanya sumpit jomblo.
Kalo lebih dari dua, namanya sumpit poligami-poliandri. tapi masalah ini kita bahas lain kali kalo gak ada kerjaan.

2. pertama-tama(walaupun ini no.2), peganglah si Adam. Jangan dipegang seperti anda ingin menikam/menusuk seseorang, atau
atau seperti anda ingin menggosok gigi (kecuali jika itu memang tujuan anda). Tapi peganglah seperti anda memegang pensil/pulpen
/ballpoint/vulpen/pena/kok-banyak-banget-ya-namanya. Ingat, ini sumpit, jadi jangan digunakan untuk menulis!


3. Setelah itu, selipkanlah si Hawa diantara jempol dan telunjuk. Jepitlah si Hawa menggunakan ujung
jari manis dan jari tengah. Nah jari manis dan jari tengah ini digunakan untuk mengontrol si Hawa, sedangkan jari
telunjuk dan jempol digunakan untuk mengontrol si Adam.


4. jika dilihat pada gambar, anda mungkin bertanya, bagaimana caranya menyumpit makanan yang besar jika jarak
antara ujung2 Adam dan Hawa terlalu dekat? oke, ini yang anda harus lakukan:
panggil koki yg memasak masakan tsb dan omeli dia karena memberikan potongan masakan yang terlalu besar. (hehehe)
Jika hal itu tidak bisa dilakukan (misalnya kokinya adalah anda sendiri, atau mertua anda yang cerewet, atau boss
anda, atau seseorang yang anda taksir tapi ternyata dia gak bisa masak dan anda berusaha sebaik mungkin untuk tidak menyakiti
perasaannya dst dst) maka anda bisa mengubah posisi Hawa dengan menggesernya semakin mendekati pertemuan pangkal
jempol dan pangkal jari telunjuk, atau jika makanan terlalu kecil anda lakukan sebaliknya.

5. Apakah sopan jika makan di meja menggunakan mangkuk dan sumpit, kita mengangkat mangkuk mendekati wajah kita agar
kita dapat memakan butiran2 nasi yang tersebar di dalam mangkuk?
Ken tidak bisa menjawab itu sopan apa tidak. Tapi yang Ken tahu, nasi yang dimakan menggunakan sumpit adalah
nasi kepal (nasi yg dipadatkan, dikepal menggunakan tangan), jadi kita tinggal memotongnya menggunakan sumpit sesuai
ukuran yang diinginkan agar bisa disumpit ke dalam mulut kita. kalau nasinya tidak padat alias pera' atau nasi gambreng
(nasinya gak nempel satu dgn lainnya), maka yg harus dilakukan adalah:
panggil koki yg memasak nasi tsb dan omeli dia karena tidak memberikan nasi kepal. (hehehe)
Jika hal itu tidak bisa dilakukan (misalnya kokinya adalah anda sendiri, atau mertua anda yang cerewet, atau boss
anda, atau seseorang yang anda taksir tapi ternyata dia gak bisa masak dan anda berusaha sebaik mungkin untuk tidak menyakiti
perasaannya dst dst) maka anda diperbolehkan mengangkat mangkuk anda, hehehe.
Mungkin suatu saat nanti Ken akan memperkenalkan LONTONG ke daerah2 yang menggunakan sumpit. kan lebih enak tuh udah dipotong-potong, dan pasti padat.
6. Terus kalau kita makan makanan yang menggunakan kuah? ya ampun, kan ada sendok sup, itu lho yang biasa disebut
sendok bebek. Kalau gak ada, terpaksa anda mengangkat mangkuk anda. (atau anda ingin menyalahkan koki karena
membuat sup dengan kuah? :D )

Tapi, tantangan yang terulis pada no.5 dan 6 tidak membuat Ken jadi mundur. Tantangan itu membuat Ken terinspirasi
untuk membuat........
THE ULTIMATE CHOPSTICKS!!!

Seperti apakah bentuknya?
Mari kita lihat bersama-sama:


Jika dilihat dari samping, bentuknya seperti dayung (so what, gitu lho!). Tujuan penambahan bagian telapak atau sirip
atau apa-lah-namanya dibagian ujung adalah untuk mengambil makanan yang terlalu kecil seperti butiran2 nasi yg tersebar.
(mungkin dapat dibuat versi yang dapat dilepas bagian siripnya, atau satu sisi siripnya lebih tajam utk memotong makanan).
Sumpit itu sendiri mempunyai lubang di bagian tengahnya seperti sedotan (straw), digunakan untuk menghisap kuah sup.
(mungkin dapat dibuat versi sumpit yang bagian pangkalnya bisa dibengkokkan, menyerupai sedotan bengkok).

tapi setelah dipikir-pikir.....
pake tangan aja yuks!