Monday, March 29, 2004

kincir angin....

Hari Sabtu kemarin, Ken mengajak Hikaru untuk makan di sebuah resto Belanda di Cikini dengan nama....
hmmm... sebentar... kalo ndak salah : Het Binnenhof. Ketika saya sampai di pelataran parkir, terlihat di
sebelah kanan dari resto tersebut terdapat sebuah toko peralatan foto dan studio foto.
Di atas resto tersebut ada sebuah patung kincir angin dan di bagian depan terdapat sebuah tungku
besar dan tumpukan kayu bakar yang cukup tinggi (hmmm lovely, tidak setiap hari dan tidak setiap
resto memberikan pemandangan seperti ini).
Lalu masuklah saya ke dalam resto tersebut, saya melihat dindingnya dihiasi oleh beberapa karya fotografer
yang kayaknya resto ini juga berfungsi sebagai galery foto (hmm, apakah yg diujung itu foto Marcella
Zalianty? boleh saya colong untuk menggantikan foto ibu Megawati di kamar saya? hehehehe just kidding). Penerangan yang diberikan menggunakan lampu2 bohlam kecil
berwarna kuning. Suasana cukup sepi, ketika saya datang yang mengisi meja hanya Hikaru dan seorang temannya.

hikaru : sebenarnya bukan cuma gua ama temen gua waktu si ken dateng, tapi ada satu meja yang letaknya sedikit tersembunyi, disitu ada ce cantik lagi duduk sendirian. Waktu si ken dateng, dia buru-buru pergi. ah iya..sepertinya restoran ini juga promosi negara belanda deh. soalnya ada brosur2 kecil yang ditaro di deket meja2. kincir anginnya banyaaak...pengen ngambil 1 deh :(

But, that's ok, saya rasa tempat ini cukup bagus untuk melepas stress sambil melihat-lihat foto (coba bandingkan
jika anda makan di food court yang rame, pelayan terlihat terburu-buru, dst dst). Tapi ada satu hal yang
sangat mengganggu makan siang saya di resto tsb: TV.
Saya datang hampir pukul 12 siang, dan anda tahu yang ditayangkan stasiun TV Indonesia jam 11-13? jawabannya:
coba tanyakan ke Hikaru, sedangkan saya sendiri sangat sangat bersyukur membelakangi TV itu. hehehe.

hikaru : iya...gak asyik acara TV nya. tapi pelayannya baik, ngasih remotenya langsung, jadi kita bisa mindahin ke cenel mana yang kita suka.

Ketika saya datang, ternyata hikaru dan temannya sudah memesan minuman. Saya memesan teh mint (saya ingin
membandingkan teh mint resto ini dengan teh mint yg saya rasakan di resto timur tengah), untuk appetizer
saya pesan bitterballen (waktu itu saya salah sebut : 'biterbolen', tapi dikoreksi oleh waitress: 'biterbalen'.
well, itu sebuah nilai plus untuk service: pelayan tahu mengenai apa yang disajikan). Ketika saya bingung
memilih apa yang akan saya makan, Hikaru menanyakan ke waitress apa yang sering dipesan di resto tersebut,
dan pelayan menjawab : wiener (bener gak sih nulisnya?), lalu saya pun memesan Wiener (Good job Hikaru,
why didn't I think of that, bertanya apa yg menjadi menu andalan resto ini). Waitress pun menanyakan apakah
saya mau pake fries atau puree, karena saya sering makan fries... why don't we try.. puree :D.
Hikaru pun memesan medium pizza supreme, sedangkan temannya memesan lasagna. Karena ini resto belanda,
maka saya gak bisa memberikan nilai buruk jika pizza dan lasagna-nya kurang enak (pizza dan
lasagna masakan itali bukan belanda, dan perlu diingat andaikan ada yang protes pun,
bisa saja -kalau saya pemilik resto tsb- saya akan memberi argumen bahwa pizza & lasagna itu a la resto saya hehehe).

hikaru : gua mesen lemon squash (kesukaan gua sih) lebih enak, lebih banyak, dan lebih mahal dari lemon squash pizza hut. temen gua mesen milkshake chocolate. mungkin karena gua gak suka milkshake, gua bilang gak enak, tapi temen gua sih bilangnya lumayan lah.

Oke, tak lama kemudian, datanglah waitress membawa segelas air panas, beserta tempat gula dan teh celup.
lalu saya coba membuat dan meminum teh itu.
hmm kaget juga, karena rasa mint-nya justru seperti yang
saya cari2, agak cool mint. Walaupun setelah itu, saya tetap lebih menyukai teh mint tanpa ada rasa cool-nya.
coba saja anda buat sendiri di rumah, masukkan banyak helai daun mint di dasar poci teh anda, baru anda seduh teh
di dalamnya.

beberapa saat kemudian, datanglah lasagna (saya tidak mencobanya, sekali lagi tanyakan hikaru dan temannya).
Dan juga Bitterballen dengan saus mustard. hmmmm kecil2... yah namanya juga bitterballen, kalo gede namanya kroket.
ketika saya menusuk bitterballen itu dengan garpu, ternyata kulitnya crusty jadi remuk (gak seperti bitterballen yang
biasa saya makan yg menyerupai kroket mini) hal ini membuat saya berhati-hati untuk mengambil mustard menggunakan
bitterballen itu (takut nyemplung ke dalam tempat mustardnya hehehe). Bisa disimpulkan bahwa antara kulit bitterballen
dan isinya tidak saling menempel.
Nah, akhirnya datang juga si Wiener. Wiener ternyata adalah daging yang cukup luas dan dimasak menggunakan kulit bitterballen.
hmm yummy, ada salad paprikanya juga. sambalnya adalah sambal fastfood (itu lho sambal merah gelap pekat yang
anda peroleh dengan memencet tongkat besar dan keluar sambal tersebut dari kran jika anda makan di resto fastfood fried chicken)
Dan yang terakhir muncul adalah: pizza.
gak nyangka, ternyata resto ini menghadirkan thin pizza. enak juga, gak mengecewakan.
so, overall... makanannya enak, gue kekenyangan, untung gak muntah. service bagus,
suasana juga enak (kecuali TV-nya!) and the waitresses kinda...... cute =P~ (uhmmmm, yg terakhir kayaknya
jgn dimasukin penilaian hehehe)

hikaru : bitterballen itu seperti kroket, tapi yang ini kulit dan isi tidak nempel. tapi kalo gua rasa sih, lebih enak kroket buatan indonesia. lasagnanya? hmm....kalo dibandingin pizza hut (again) gua lebih suka yang ini. kalo pizza nya enak. dibandingin lagi ama pizza hut, gua lebih suka yang ini. tipis dan banyak toppingnya. oh iya, lasagna dan pizza nya jadi lebih enak kalo dimakan bareng sambel wiener-nya si ken. ya berhubung si ken kepedesan, dia gak nolak sambelnya gua minta :D kulit wiener nya mirip kulit bitterballen, dan dagingnya....alot tenan. si ken blom sempet makan dah gua berantakin :D butuh waktu sekitar 5 menit buat motongnya (itu gua loh..soale gak biasa make garpu dan pisau..maklum..ndeso :D) Btw, waitresses cuma 1. untung restonya sepi, kalo rame ken barangkali ikut membantu melayani tamu2 untuk membantu waitress yang cute tersebut :D huehehehe ...

bilang keju,
Kentut Ijo

PS: gambar lasagna sengaja saya balik, biar keliatan tulisan resto-nya. jadi jangan protes yaa....