Monday, April 19, 2004

warung indonesia "cintaku"

di korea selatan ada banyak warung indonesia. di setiap ibukota propinsi pasti ada. bahkan di seoul ada beberapa. kenapa banyak warung indonesia? karena terutama untuk melayani konsumsi para tki (tenaga kerja indonesia) yg suka nongkrong dan berkangen ria dengan sesama teman senasib sepenanggungan (jumlah tki katanya sekitar 100ribu orang di seluruh korsel lho). tiap warung indonesia punya nama. di kota daejeon (ibukota propinsi chungcheongnam), namanya "cintaku". genit memang. soalnya di tempat lain namanya macam "borobudur", "nusantara", "monas" atau nama kotanya.

kenapa gue bisa sampai ke situ, padahal gue paling serem ngeilhat tampang pria2 melotot itu? (ketemu di bis aja gue kabur) :D yah, ceritanya demi mengemban tugas membantu bangsa dan negara, turut menyukseskan pemilu 5 april 2004! yaaaay! *norak ih gue*. gue jabanin tuh tempat, soalnya ada 2 cewek lain yg ikut jaga tps (tempat pemungutan suara). begitu sampai dalam, not bad. tapi emang suram dan kesannya macam bar (gambar 1). di situ ada mesin karaoke macam di tempat2 karaoke (noraebang) yg diisi lagu2 indon, barat, korea, tapi udah 3 tahun nggak diupdate (maklum gratisan nggak kayak noraebang profesional). jadi kalau gue nyari lagu korea di situ nggak ada yg pernah gue denger.

(1) (2)

siang itu, temen2 anak sekolahan yg ikut ke situ mau nyoblos, akhirnya makan siang di situ juga, karena acara pencoblosan molor (begitulah..). si ato & chinmi pesan nasi goreng ayam (gambar 2). item banget tuh nasi goreng. kebanyakan kecap! trus jojo pesan nasi gulai kambing (gambar 3). dan pada saat itu, berhubung gue lagi kangen sama pecel, gado-gado dan bumbu2 kacang dan sebangsanya, akhirnya gue pesen pecel plus tahu goreng plus tempe goreng. mahal amat yak, 10ribu won! eh, ternyata porsinya gede banget (gambar 4), gue sampai bosen makan tahu2 dan tempe2nya. nggak jago masaknya. cuma digoreng pakai tepung bumbu (yg buat goreng ayam dsb). untuk tahu masih lumayan lah rasanya. untuk tempe? gak dikasih garam! gimana mau enak? jadinya gue makan pakai kecap dicampur saos sambal.

(3) (4)

waktu agak ngantuk, gue jalan2 lihat2 dan di situ ternyata serba komplit. mulai dari semacam balpirik, minyak kayu putih cap lang, obat antangin, shampoo rejoice, sampai bumbu-bumbu masakan indonesia merek indofood komplit! (gambar 5). tentunya juga ada indomie goreng dan rebus. ternyata mereka juga jual cd-cd musik indonesia, dan ada 1-2 cd mp3. bervariasi mulai dari dangdut sampai nasyid. juga ada kecap abc dan sambal jempol berbotol-botol di atas rak (gambar 6). ada juga rempeyek udang dan rempeyek kacang bikinan mereka sendiri. sayangnya nggak jago bikin rempeyek. minyaknya kebanyakan sehingga rempeyeknya basah melempem.

(5) (6)

waktu makan malam, gue iseng-iseng pengen mie goreng. akhirnya keluarlah indomie goreng yang ditambahi kecap sehingga jadi item, plus telor ceplok (gambar 7). payaaah ;) si ketua tps pesan nasi plus rendang sapi (gambar 8). hmm, dugaan gue tentang "banyaknya barang karena untuk konsumsi sendiri" ternyata benar juga. itu kecap abc berbotol-botol dan sambel jempol buat apa kalau nggak dipakai masak oleh mereka sendiri? juga indomie goreng/rebusnya. bumbu-bumbu indofood mulai dari rendang, nasi goreng, gulai, sampai soto, ada berkardus-kardus begitu, selain dijual juga dipakai sendiri oleh mereka. sudah dengan jelas mereka melakukannya di depan kami, dengan selalu menuju rak tempat jualan dan ambil bumbu/indomie kalau ada pesanan dari para tamu ;) perlu gue sebut "restoran indofood"? hehehe.. tapi khusus untuk pecelnya sih bukan indofood, karena bumbunya bukan bumbu indofood, hehehe.

(7) (8)

pemilik warung indonesia itu adalah seorang ibu, bersama adiknya seorang bapak (maksudnya mereka udah cukup umur), plus seorang cewek muda yg gue pikir anak salah satu dari mereka (semuanya orang korea). si bapak bisa bahasa indonesia sedikit2. dengar2 sih dia belanja di indonesia seminggu sekali. wow, lumayan sering juga ya. gue sempat mikir, kalau gue part-time di situ jadi tukang masak, bisa kali ye ngajarin dia cara membumbui tempe goreng ;) dulu sih katanya ada tukang masak orang indonesia, tapi berhubung tki sudah banyak berkurang sehingga sepi, akhirnya si tukang masak pulang kampung deh.

walaupun terutama untuk konsumsi tki, kadang2 sesekali ada orang2 korea yg masuk situ pengen coba2 masakan indonesia. mereka buka jam 10 pagi, dan tutup nggak jelas! hehehe. tergantung orang2 masih pada nongkrong apa nggak. kadang tutup jam 1 malam. kalau mereka kecapekan, ya besoknya nggak buka. santai banget deh lihat mereka. hidup sehari-hari ketawa ketiwi dengan para tki, walaupun kadang2 serem juga kalau ada yg lagi stress *beda topik, nggak asyik ah ditulis di blog ini*.