Friday, April 02, 2004

a wedding and a funeral (2)

jam 4 sore pulang dari wedding, gue denger berita kalau bokapnya profesor min meninggal. keesokan harinya kami rame-rame berangkat naik bus kampus. tempatnya di seoul, di sebuah rumah sakit.

di korea ternyata tiap rumah sakit punya service untuk ngurus orang2 yg meninggal. biasanya di basement. dan memang kami pergi ke basement. di situ ada slot2 ruangan dgn nomor2 dan ada nama2 yg meninggal. jadi bisa dicari. kalau waktu sakit ada nomer kamarnya, waktu meninggal juga ada "nomer kamar"nya. di situ ada ruang kecil untuk naroh peti mati, dan ada ruang besar utk menerima tamu2.

pertama, kami ke penerima tamu dulu, ngisi buku tamu dan ngasih amplop. pikir2 kok kayak lagi kondangan ya. aseli gue waktu mau berangkat juga kaget karena teman2 lab pada pakai baju hitam2 rapi2 gitu. pakai celana bahan dan jas hitam. gue yg pakai jeans hijau tua plus kemeja flanel kotak2 hijau tua serasa jadi gembel deh. tapi tak apa lah. gue udah nyiapin pakai baju gelap. udah gak sempat ganti baju rapi.

anyway, kembali ke ruang kecil itu. di depan penerima tamu, kita ngantri masuk ke ruang kecil itu. karena di situ terletak peti mati, ditunggui oleh anggota keluarga yg ditinggalkan. sekali masuk antara 6-8 orang. di depan ruangan itu, gue lihat nama yg mati, dan 3 nama *anak laki-lakinya*. sumprit! korea gitu banget deh. sampai kematian pun yg ikutan "jaga mayat ortu" pun cuma yg laki-laki aja. dan di dalam ruangan situ ada 3 anak laki-laki dan cucu-cucu laki-laki juga. lagi2 cewek cuma disuruh "jaga belakang". gue jadi inget budaya arab di mana cewek gak boleh ikut ke kuburan. waktu ngelayat temen gue orang betawi, cewek2 ya ngikut2 aja ke kuburan.

tiba giliran kami masuk. gue lihat peti mati, foto si babe yg meninggal, bunga2, makanan, dan lilin. kata si yeo, "nanti kamu ikutan bow cara korea ya." gue pikir sih cuma bongkok2 aja seperti yg gue lihat di pilem jepang. tapi ternyata lain bok! karena si hu bilang "gue kristen, jadi gue percaya tuhan dan gak nyembah orang mati." oalaaah ternyata itu maksudnya bongkok2 nyembah arwah leluhur toh.. baru paham gue. jadilah kami yg percaya tuhan ikutan di belakang aja. 3 orang yg masih "korea asli" alias percaya leluhur, berdiri di depan, dan kami di belakang (gue, chinmi, dan si hu). kami berdiri aja. dan 3 org itu (termasuk yeo) bongkok eh.. kalo lihat orang sholat.. itu lho.. sujud! ya, mirip banget dengan sujud. sampai jidat menyentuh lantai. terus mereka berdiri dan sujud lagi. 2 kali.

trus kami duduk di lantai, menghadap para pria penunggu mayat bapak, termasuk profesor min, yg semuanya juga pada duduk di lantai. saling menghormat, ternyata sampai sujud juga! semua sujud. gue & chinmi krn bukan org korea jadi bengong aja ngapain. ah, dgn duduk di lantai mah udah cukup sopan. gue jadi teringat kata nabi muhammad kalo tuhan gak membolehkan sujud ke sesama manusia. sujud itu cuma untuk tuhan aja... ehm.. apalagi itu tadi orang mati dan makanan ikut disembah, ehm..

setelah itu kami ke ruangan yg besar, ada meja2 makan. para keluarga (cucu2 tadi, yg muda2) plus para perempuan menyajikan makanan. anak2 lab profesor min ikutan juga. beberapa temen lab gue ada yg ikutan juga. yaa makanan ala kadarnya. selain makanan kecil berupa ttok (lihat a wedding and a funeral seri 1), ada juga makanan besar. nasi, sup sapi, kimchi, sayur2, baby tomato yg rasanya manis itu, gorengan (lihat seri 1), dan minuman botol/kalengan. minumannya air botolan, sprite kalengan, bir kalengan, dan soju botolan (soju itu minuman alkohol ala korea). hihihi.. ada yg mati masih mau mabok juga..

besoknya lagi, baru jenazah dikuburkan. kesimpulan gue, berarti datang melayat orang mati sama aja dengan memberikan penghormatan ke orang mati itu, juga memberikan penghormatan ke keluarga (laki2) yg ditinggalkan. tambah sedikit tentang para laki2 penunggu peti mati itu, yaitu mereka pakai baju hitam-hitam, lalu pakai topi (semacam dari kertas serat) warna kuning muda, lalu pakai gelang tangan dan gelang kaki dari bahan yg sama, kertas serat kuning muda. kalau anak, gelang tangannya (di lengan atas) ada setripnya hitam. kalau cucu, gelang tangannya polos kuning muda aja.

segitu aja cerita gue. gak ada gambar2, karena gue gak ambil2 foto. mosok orang lagi sujud sama org mati difoto. masak peti mati yg ada makanannya difoto juga. masak makanan ala kadarnya difoto? mosok.. masak.. mosok.. *ah* gak ah. gak enak.. gue dgn baju gembel aja udah dilihatin orang. yg lain pakai baju berkabung hitam2 atau pakai semacam kimono putih polos (biasanya yg pakai orang tua). mosok kayak turis kesasar jepret sana jepret sini? gambar yg ada di bawah ini gw ambil dr website theimageasia.com, cuma buat nunjukin topi kuningnya.

jadi ken.. hikaru.. teman2 lain.. ada usul gak, gimana gue lain kali ambil foto? ;)